Tinkerbell Blue Glitter Wings

Sabtu, 19 Juli 2014

Cerita Rakyat Jepang : Urashima Taro

Urashima Taro, yang dalam bahasa Jepang berarti "Anak laki-laki dari pulau," adalah anak satu-satunya dan merupakan kesayangan dari seorang nelayan tua dan istrinya.
Dia sangat baik, muda dan kuat, dia dapat berlayar dengan perahu jauh lebih pandai dari orang-orang yang tinggal di tepi pantai rumahnya. Dia sering berlayar jauh ke tengah laut, dimana para tetangganya sering memperingati orangtuanya bahwa mungkin suatu saat dia akan pergi terlalu jauh ke laut dan tidak pernah kembali lagi.
Orangtuanya tahu akan hal ini, bagaimanpun juga, mereka mengerti bahwa anaknya sangat pandai berlayar, dan mereka tidak pernah terlalu mengkuatirkannya. Bahkan bila Urashima pulang lebih lambat dari yang diharapkan, mereka selalu menunggu kedatangannya tanpa rasa cemas. Mereka mencintai Urashima lebih dari hidup mereka sendiri, dan bangga bahwa dia sangat berani dan lebih kuat dari anak laki-laki tetangganya.
Penyu yang terjaringSuatu pagi, Urashima Taro pergi untuk mengambil tangkapan di jaringnya, seperti yang ditebarkannya kemarin malam. Di salah satu jaringnya, diantara ikan yang tertangkap, dia menemukan seekor penyu kecil yang ikut terjerat. Penyu itu di ambilnya dan diletakkannya di dalam perahu sendiri, disimpannya di tempat yang aman, hingga dia dapat membawanya pulang ke rumah. Tetapi dengan kagum, Urashima mendengarkan penyu itu memohon dengan suara yang sangat lirih. "Apa gunanya saya bagi kamu?" tanya penyu itu. "Saya terlalu kecil untuk dimakan, dan terlalu muda hingga butuh waktu yang lama hingga saya menjadi besar. Kasihanilah saya dan kembalikan saya ke laut, karena saya tidak ingin mati." Urashima Taro yang baik hati menaruh belas kasihan paa penyu kecil yang memohon sehingga dia melepaskan kembali penyu kecil itu ke laut.
Beberapa tahun setelah kejadian ini, ketika Urashima Taro pergi berlayar terlalu jauh ke tengah laut, badai yang buruk datang menerpa perahunya dan memecahkan perahunya hingga berkeping-keping. Urashima adalah perenang yang sangat baik, dan dia terus berupaya agar dapat sampai ke tepi pantai dengan berenang, tetapi jarak antara dia dan pantai terlalu jauh dan saat itu laut sangat ganas, kekuatannya akhirnya melemah dan dia sudah mulai tenggelam perlahan-lahan. Saat dia menyerah dan berpikir bahwa dia tidak akan pernah bertemu dengan ayahnya lagi, dia mendengar namanya dipanggil dan melihat penyu yang besar berenang ke arahnya.
Naiklah kepunggungku," teriak penyu itu, "dan saya akan membawamu menuju daratan." Ketika Urashima Taro telah aman dan duduk di punggung penyu itu, penyu itu lalu melanjutkan kata-katanya: "Saya adalah penyu yang kamu lepas saat saya masih kecil dan tidak berdaya di jaring mu, dan saya sangat senang dapat membalas kebaikanmu."
Sebelum mereka tiba di pantai, penyu itu bertanya kepada Urashima Taro bahwa apakah dia ingin melihat kehidupan yang indah yang tersembunyi di bawah laut. Nelayan muda itu membalas bahwa hal itu adalah pengalaman yang akan sangat menyenangkan. Dalam sekejap, mereka berdua menukik ke dalam air yang berwarna hijau. Urashima memegang erat-erat punggung penyu yang membawanya ke kedalaman yang tak terkira. Setelah tiga malam, mereka mencapai dasar laut, dan tiba di tempat yang sangat indah, penuh dengan emas dan kristal. Koral dan mutiara dan berbagai macam batu-batuan berharga membuat matanya menjadi berbinar-binar dan terkagum-kagum,  dan apa yang ada di dalam istana tersebut lebih membuat dia terkagum lagi, diterangi dengan sisik-sisik ikan yang bersinar indah.
"Ini," kata penyu itu, "Ini adalah istana dewi laut. Saya adalah salah satu pelayan dari putri dewi laut."
Sang Putri dan UrashimaPenyu itu kemudian menyampaikan kedatangan Urashima Taro ke sang Putri, dan tidak lama kemudian dia kembali, membawa Urashima ke hadapan sang Putri. Putri dewi laut itu sangat cantik sehingga ketika sang Putri meminta agar Urashima mau tinggal di tempat itu, Urashima langsung menyetujuinya dengan gembira.
"Jangan tinggalkan saya, dan kamu akan selalu terlihat muda seperti sekarang, usia tua tidak akan pernah kamu alami," kata sang Putri.
Begitulah akhirnya Urashima Taro tinggal di istana bawah laut bersama putri dari Dewi laut. Dia begitu gembira hingga tidak merasa bahwa waktu terus berlalu tanpa terasa. Berapa lama dia disana tak pernah disadarinya. Tetapi suatu hari, dia teringat kepada kedua orangtuanya; dia ingat bahwa orangtuanya mungkin merasa kehilangan dengan ketidakhadirannya. Semakin hari, keinginan untuk pulang terus datang dan bertambah kuat. Pada akhirnya, Urashima mengutarakan maksudnya kepada sang Putri bahwa dia harus pergi menjenguk orangtuanya. Sang Putri menangis sedih dan memohon agar Urashima tidak pergi.
"Jika kamu pergi, saya mungkin tidak akan melihatmu lagi," tangis sang Putri.
Tetapi keinginan Urashima sangat kuat dan tidak dapat dibujuk lagi. Urashima sangat ingin melihat kedua orangtuanya sekali lagi dan berjanji akan pulang kembali ke istana itu dan tinggal bersama sang Putri selama-lamanya. Sang Putri akhirnya setuju dan memberikan sebuah kotak emas kepadanya dan berpesan agar kotak itu jangan pernah dibuka.
"Jika kamu mengindahkan kata-kataku," katanya kembali, "kamu mungkin masih dapat kembali kepadaku. Saat kamu siap, penyuku akan berada disana untuk membawamu, tetapi bila kamu lupa apa yang saya katakan kepadamu, Saya tidak akan pernah dapat menemui kamu lagi."
Urashima Taro dengan bersemangat meyakinkan dia bahwa tidak ada satupun di dunia yang dapat memisahkan mereka, dan mengucapkan selamat tinggal. Dengan menunggangi punggung penyu, dengan cepat dia meninggalkan istana jauh dibelakang. Selama tiga hari tiga malam mereka berenang, dan akhirnya penyu itu tiba di tepi pantai dekat rumahnya yang dulu.
Dengan bersemangat dia lari ke desa itu dan mencari semua teman-teman lamanya. Semua wajah terlihat asing baginya, bahkan rumahnya pun kelihatan berbeda. Anak-anak yang bermain di pinggir jalan dimana dia pernah tinggal, tidak pernah dilihatnya sebelumnya. Dia berhenti di depan rumahnya, dengan hati berdebar-debar, dia mengetuk pintu rumah. Terdengar suara musik dari jendela atas dan seorang wanita yang asing baginya membukakan pintu. Wanita itu tidak bisa menjelaskan tentang orangtuanya dan bahkan tidak pernah mendengar nama kedua orangtuanya. Urashima lalu keluar dari rumah tersebut dan menanyai semua orang yang dijumpainya. Tetapi semua yang ditanyai hanya memandanginya dengan curiga. Akhirnya dia menuju ke tanah pekuburan di luar desa. Mencari-cari di antara kuburan yang ada, dan dengan cepat dia menemukan dirinya berdiri di dekat nama yang selama ini dicari-carinya. Tanggal pada batu nisan itu menunjukkan bahwa ayah dan ibunya meninggal tidak lama setelah dia berangkat; dan dia menemukan bahwa dia telah pergi dari rumah itu selama tiga ratus tahun. Dengan penuh kesedihan dia membungkuk untuk menghormati orangtuanya yang terakhir kali dan kembali menuju desanya. Di setiap langkah dia berharap bahwa dia akan terbangun dari mimpinya, tetapi orang-orang yang ditemui dan jalan yang dilalui adalah nyata.
Kemudian dia teringat akan sang Putri dan kotak emas yang diberikan kepadanya. Dia berpikir bahwa mungkin saja sang Putri telah menyihirnya, dan kotak ini mempunyai jimat-jimat untuk mematahkan sihir itu. Dengan tidak sabar dia membuka kotak tersebut, dan seberkas asap berwarna ungu keluar meninggalkan kotak yang kosong. Dengan terkejut, dia tersadar melihat tangannya yang langsung menjadi tua dan gemetaran. dia menjadi sadar bahwa kotak tersebut berisi jimat yang menahan dirinya dari proses penuaan selama tiga ratus tahun, dan kotak itu telah kehilangan sihirnya. Dengan ketakutan, dia berlari ke tepi aliran air yang mengalir dari atas gunung, dan melihat bayangan dirinya yang terpantul di air itu adalah bayangan seseorang yang sangat tua.
Dia kembali ke desa itu dengan ketakutan, dan tak ada satu orangpun yang mengenali dia sebagai anak muda yang kuat beberapa jam yang lalu. Dengan kelelahan, dia akhirnya mencapai tepi pantai, dimana dia duduk di atas sebuah batu dan memanggil penyu laut yang membawanya ke istana laut. Tetapi panggilannya sia-sia belaka, penyu itu tidak pernah muncul, dan akhirnya suaranya hilang di telan kematian.
Sebelum kematiannya, orang-orang se-desa berkumpul di dekatnya dan mendengarkan ceritanya yang sangat aneh. Lama setelah kejadian itu, orang-orang desa menceritakan kepada anak-anaknya tentang seseorang yang sangat mencintai orangtuanya, meninggalkan istana bawah laut dan seorang Putri yang sangat cantik, dan orang itu bernama Urashima Taro.

Cerita Rakyat Riau : Batu Belah Batu Betangkup


akhir akhir ini aku suka sekali membaca cerita rakyat. jadi mungkin aku akan ngeshare beberapa cerita rakyat berbagai daerah. dimulai dari cerita rakyat riau aja dulu ya karena aku kan orang riau gituuu

Zaman dahulu di dusun Indragiri Hilir, tinggal seorang janda bernama Mak Minah di gubuknya yang reyot bersama satu orang anak perempuannya bernama Diang dan dua orang anak laki-lakinya bernama Utuh dan Ucin. Mak Minah rajin bekerja dan setiap hari menyiapkan kebutuhan ketiga anaknya. Mak Minah juga mencari kayu bakar untuk dijual ke pasar sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari mereka.
           
Ketiga anaknya sangat nakal dan pemalas yang senang bermain-main saja, tak mau membantu emaknya. Sering mereka membantah nasihat emaknya sehingga Mak Minah sering bersedih. Mak Minah telah tua dan sakit-sakitan. Mereka bermain kadang sampai larut malam. Mak Minah sering menangis dan meratapi dirinya. “Yaaa Tuhan, tolonglah hamba. Sadarkanlah anak-anak hamba yang tidak pernah mau menghormati emaknya,”Mak Minah berdoa diantara tangisnya.
Esok harinya, Mak Minah menyiapkan makanan yang banyak untuk anak-anaknya. Setelah itu, Mak Minah pergi ke tepi sungai dan mendekati sebuah batu yang bisa berbicara. Batu itu juga dapat membuka dan menutup seperti kerang.Orang-orang menyebutnya Batu Batangkup. “Wahai Batu Batangkup, telanlah saya. Saya tak sanggup lagi hidup dengan ketiga anak saya yang tidak pernah menghormati orang tuanya,” kata Mak Minah. Batu Batangkup kemudian menelan tubuh Mak Minah dan yang tersisa adalah seujung dari rambut Mak Minah yang panjang. 
Menjelang sore, ketiga anaknya Cuma heran sebentar karena tidak menjumpai emaknya sejak pagi. Tetap karena makanan cukup banyak, mereka pun makan lalu bermain-main kembali. Mereka tidak peduli lagi. Setelah hari kedua dan makanan pun habis, mereka mulai kebingungan dan lapar. Sampai malam hari pun mereka tak bisa menemukan emaknya. Keesokan harinya ketika mereka mencari di sekitar sungai, bertemulah mereka dengan Batu Batangkup dan melihat ujung rambut emaknya. 
“Wahai Batu Batangkup, kami membutuhkan emak kami. Tolong keluarkan emak kami dari perutmu…,” ratap mereka. “Tidak!!! Kalian hanya membutuhkan emak saat kalian lapar. Kalian tidak pernah menyayangi dan menghormati emak,” jawab Batu Batangkup. Mereka terus meratap dan menangis. “Kami berjanji akan membantu, menyayangi dan menghormati emak,” janji mereka. Akhirnya emak dikeluarkan dari perut Batu Batangkup.
Maka mereka kemudian rajin membantu emak, menyayangi serta patuh dan menghormati emak. Tetapi hal tersebut tidaklah lama. Mereka kembali ke tabiat asal mereka yang malas dan suka bermain-main serta tidak mau membantu, menyayangi dan menghormati emak.
Mak Minah pun sedih dan kembali ke Batu Batangkup. Mak Minah pun ditelan kembali oleh Batu Batangkup. Ketiga anak Mak Minah seperti biasa bermain dari pagi sampai sore. Menjelang sore mereka baru sadar bahwa emak tak nampak seharian. Besoknya mereka mendatangi Batu Batangkup. Mereka meratap menangis seperti kejadian sebelumnya. Tetapi kali ini Batu Batangkup marah. “Kalian memang anak nakal. Penyesalan kalian kali ini tidak ada gunanya,” kata Batu Batangkup sambil menelan mereka. Batu Batangkup pun masuk ke dalam tanah dan sampai sekarang tidak pernah muncul kembali.

Kekuatan Impian mu

udah lama kali ya aku gak ada nulis disini. itu disebabkan karna berbagai macam hal yg tdk bsa disebutkan satu persatu :D sebelumnya aku mohon maaf yaa tidak bisa melanjutkan postingan tentang sherlock. karna jika aku mau mereview satu-satu setiap season nya pasti ribet karna aku harus nonton lagi, aku sekarang rada rada lupa cerita detail nya. pasti akan muncul pertanyaan kenapa tidak nonton saja lagi? jawaban nya adalah... apa ya? kondisi dan situasi nya tidak mendukung, mungkin itulah alasan nya hehe




well, kembali ke topik awal. liat judul di atas. ngeri ya judul nya-_- 
aku tahu, sebagian orang meremehkan judul tersebut. mereka meremehkan mimpi. mereka menganggap mimpi adalah suatu hal sepele dan hanya khayalan semata. yg aku katakan ini benar loh, PASTI sebagian orang beranggapan seperti itu. bahkan mungkin ada orang yg sedang membaca tulisan ini dan masih menganggap remeh mimpi. aku tidak tahu kamu orang yg menganggap remeh mimpi atau tidak, tapi aku ingin kalian membaca opini ku tentang mimpi. kalau gak mau baca juga gak papa sih.

nah. saat kita terbangun di pagi hari, terdapat dua pilihan yang harus kita pilih, yaitu :
1. melanjutkan mimpi indah kita, atau
2. membuat impian kita menjadi kenyataan yang indah

yg mana yg akan kamu pilih? tergantung diri sendiri aja ya. mungkin ada orang yg memilih nomor satu. mungkin ada org yg memilih nomor dua tapi nomor dua hanya dijadikan sebagai pilihan dan tidak dilaksanakan. dan mungkin juga ada org yg memilih nomor dua tapi dia benar benar merealisasikan pilihan tersebut. 

bagi kalian yg meremehkan mimpi mu sendiri, kalian harus menyadari bahwa mimpi yg kita punya jgn hanya dijadikan sebuah khayalan saja. tapi jadikan suatu tujuan yg ingin kita raih dan kita idam-idamkan untuk menjadi kenyataan di masa depan atau bisa kita sebut impian. tapi perlu diketahui bahwa impian pun tidak ada artinya jika tidak ada usaha untuk merealisasikan nya menjadi kenyataan. kita ambil kutipan dari film Sang Pemimpi karya Andrea Hirata yaitu "Bukanlah seberapa besar mimpi anda, tapi seberapa besar anda untuk mimpi anda."

sering ya kita dengar "kalau mimpi jangan tinggi-tinggi bro, kalau jatuh nanti sakit!" . banyak org yg tidak berani bermimpi dan memiliki impian tinggi karena takut jatuh sakit. aku tegaskan ya tidak ada salahnya memiliki mimpi setinggi mungkin, asal kita bisa mengubahnya menjadi nyata dan punya komitmen kuat dalam menggapainya.

ada suatu kisah menarik dari seorang legenda basket dari Amerika yaitu Michael Jordan, berawal dari mimpi yang dijadikannya sebuah impian yaitu menjadi seorang pemain basket terkenal. suatu hari dengan impian dan tekad yang kuat, ia mengikuti perkemahan basket. di sana ia sangat memukau. michael memiliki kecepatan dan ketepatan melempar bola sangat akurat. ia pun yakin ia akan lolos masuk ke tim basket universitas nya. sampai pada akhir dari perkemahan, pelatihnya mengatakan bahwa michael tidak dapat lolos ke tim basket karena tinggi nya kurang untuk seorang pemain basket. seharian ia menangis dan menyendiri, sampai ia sadar dan bertekad bahwa impian nya harus dapat tercapai. ia akan membuktikan kepada pelatih basket nya bahwa ia pantas masuk tim basket! 
pada saat libur musim panas, setiap hari ia berlatih di gedung olahraga sekolah nya dgn tidak kenal lelah. ia juga sering bergelantungan di ring basket agar tinggi nya menambah. setahun kemudian, tinggi michael bertambah 10cm dan saat ada seleksi pemilihan anggota tim basket ia mengikuti seleksi tersebut. pelatih universitasnya dengan tdk ragu memasukkan michael ke dalam tim basket. sampai akhirnya ia menjadi seorang pemain basket legendaris yg tdk akan dilupakan semua pecinta basket. kejadian itulah yg membuat michael memiliki kepribadian yg kuat dan komitmen tinggi. 

walaupun gagal dalam perkemahan basket tersebut, ia tidka mengakhiri impian nya. ia tetap berjuang demi meraih impian nya menjadi seorang pemain basket.

pernahkah suatu kali impian kita diremehkan orang lain? tapi percaya lah bahwa org yg berkata seperti itu tdk pernah bermimpi. maka hidup nya gitu gitu aja. dunia mimpi adalah dunianya org sukses! aku sangat percaya akan hal itu. bagi kalian yg belum mempunyai mimpi, belajarlah bermimpi. karena jika tanpa impian, kalian hanya 'mengambang' tanpa tujuan yg jelas. 

mungkin lewat tulisan ini aku terkesan 'sok' atau gimana lah gitu. tidak. aku hanya ingin menyampaikan opini ku tentang impian, aku ingin menyampaikan semangat dan komitmen ku dalam bermimpi. aku juga masih dalam perjalanan dalam mencapai impian ku kok. 
aku tidak akan menyerah dalam mencapai mimpi yg telah kumiliki sejak dulu. terserah orang mau bilang apa tentang mimpi ku.

"jangan katakan kepada orang lain tentang mimpi mu, tapi tunjukan kepada mereka" 

semoga impian kamu, aku, dan kita semua akan menjadi kenyataan. knowledge is POWER, but DREAM is a SUPER POWER!